SELAMAT HARI BAPA
AYAH, BAPA, ABAH, WALID, PAPA adalah nama yang sering dipanggil untuk lelaki bernama bapa juga suami kepada isterinya. Besarnya tanggungjawab seorang ayah bukan sahaja mendidik isteri tetapi anak-anak lelaki dan perempuannya agar menjadi insan soleh solehah. Seorang ayah adalah pelindung kepada isteri dan anak-anaknya terutama anak perempuan.
Hargai dan hayatilah jasa pengorbanan bapa kita. Walaupun tugas menjaga ibu ayah terletak bahu anak lelaki, tetapi anak perempuan juga berhak membalas jasa bapa mereka. Kerana walau dingin sekalipun kasih bapa namun tersirat sejuta cinta seorang bapa kepada anak-anaknya... wallahualam..
SELAMAT HARI BAPA
SEBUAH KISAH UNTUK RENUNGAN
Suatu ketika, ada seorang anakperempuan memandang ayahnya yang sedang duduk di beranda. Sang ayah tengah mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut. Badannya terbungkuk-bungkuk, sedangkan suara terbatuk-batuk. Si anak lalu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?"
Ayahnya menjawab, "Sebab aku laki-laki." Anak wanita itu lalu bergumam, "Aku tidak mengerti, Ayah." Si anak keningnya berkerut, tercenung karena jawaban ayahnya.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut sang anak sambil menepuk-nepuk bahunya. Kemudian sang ayah berkata, "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian si anak menghampiri ibunya. Dia bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian membungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"
Ibunya menjawab, "Anakku, jika seorang laki-laki itu benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarganya, memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang ibu.
Tahun demi tahun berlalu, si anak wanita kemudian tumbuh dewasa. Tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi kerut-merut dan badannya menjadi bungkuk.
Hingga pada suatu malam, si anak bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Suara tersebut ternyata adalah jawaban dari rasa kepenasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."
"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah. Demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."
"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun di setiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."
"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, di dalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat anak-anaknya tertidur lelap. Sentuhan perasaannya itu juga yang memberikannya kenyamanan saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama saudaranya."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."
"Ku-berikan kepada laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."
Terbangun anak perempuan itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu, dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdzikir. Ketika ayahnya berdiri, anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya sambil berucap, "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."
(femaleradio.com)
JOM KE WACANA ZAINAB AL GHAZALI
Muslimat merupakan sayap penting dalam perjuangan Islam, semenjak zaman Nabi SAW silih berganti, bahu membahu bersama muslimin dalam membentengi agama Allah SWT.
Fasa awal dakwah, Sumaiyyah bersimbah darah di zaman makiyyah, ummu Nusaibah Binti Kaab menjadikan dirinya sebagai perisai kepada Nabi dalam pertembungan di medan Uhud, membenarkan bai’ahnya di Aqobah (ii).
Madinah pula menyaksikan kehebatan, Khaulah yang menjadi sumbu api semangat terhadap anak-anak lelakinya untuk menggapai piala syahid dijalan Allah.
Aisyah, ummu mukminin gigih melakukan pencerahan kepada sahabat dan sahabiah terutama selepas kewafatan Nabi SAW.
Di belakang tokoh besar sahabat adalah srikandi yang sentiasa merangsang api semangat dan mengalirkan energi perjuangan.
Di zaman moden ini, langit sejarah telah merakamkan seorang muslimat pejuang berdepan dengan kezaliman pemerintah.
Mendekam di penjara militer dengan seribu satu penyiksaan dan penistaan, namun beliau tabah mengharungi mehnah.
Zainab al Ghazali, disebalik jeriji penjara adalah mercutanda sebuah catatan kanvas perjuangan, meruntuhkan gunung kezaliman yang menyelimuti ummah yang sedang terlena.
Saat Mesir menjadi sasaran Barat untuk diruntuhkan benteng akidah dan pi ncang akhlak, Allah menghantar tentera fikrah seperti Zainab al Ghazali untuk menjulang izzah, menggodam samudera kegelapan yang memayungi langit Mesir dan seluruh peta ummat Islam.
Kehebatan Zainab mencabar jahiliah moden terpaksa dibayar dengan harga yang mahal, Gamal Abdul Naseer tidak mengenal ampun samada muslimin atau muslimat yang lahiriahnya santun.
Zainab, Sayyid Qutb, Hameedah Qutb, Sheikh Abdul Kader Audah, Sheikh Fattah Ismail adalah sebaris tokoh yang disumbat ke penjara militer dan dibicarakan di mahkamah ‘kangaroo’, ribuan ‘hero tak didendang’ iaitu anggota Ikhwanul Muslimin diserkap dalam penjara dan mengalami penindasan yang tidak terperi sakitnya.
Lukisan hodoh kezaliman dengan rumbu-rumbu hitam menyesakkan relung dada, Zainab adalah contoh di zaman kontemporari bagaimana kezaliman tidak akan berhenti untuk menghalang para pejuang manakala para pejuang tidak akan pernah lelah untuk bangkit melawan.
Zainab al Ghazali, akan mengingatkan kita akan jalan panjang perjuangan, bahawa medan ini akan ditabur dengan duri dan seribu kejerihan yang menghambat. Pengkisahan kisah Zainab akan mengingatkan kita bahawa tidak pantas untuk kita pejuang untuk mempunyai penyakit ‘hubbu riasah’( kecintaan kepada kedudukan), sibuk dengan agenda menebar pesona dan sibuk untuk memposisikan diri supaya dipandang oleh manusia lain.
Kita yang ingin merengkuh kasih sayang Allah tidak akan melacurkan perjuangan untuk meletakkan diri kita setaraf dengan perjungan ‘women –lib’, kononnya untuk menuntut hak. Jangan kita meninggalkan manhaj Islam untuk menjadi kelihatan liberal kononnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan juga tuntutan politik massa di era pemuafakatan politik yang menjanjikan sesuatu.
Ikhwanul Muslimin dan Zainab al Ghazali menjadi cerminan kepada kita dalam menjaga ketulenan manhaj perjuangan. Mungkin cabaran kepada kita di Malaysia lebih kompleks akibat kejayaan kita berada di serambi kuasa, namun ujian kuasa inilah menuntut kepada program amal tarbawi yang semakin serius.
Muslimat terutamanya akan diseret jauh kedalam untuk menghayati kisah hidup muslimat ‘bertulang besi, berurat dawai’ ini, sesepuh pejuang Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan fenomenal abad 20.
Datanglah, kita membedah sejarah ibu berhati emas ini bagi mengambil pengajaran dalam menapaki jalan juang yang jauh ini.
Jom, teman-teman muslimin dan muslimat sekelian , kita menghadirkan diri ke program wacana Zainab al ghazali pada 19 Jun ini , bertempat di Dewan Seminar Masjid al Azim Pandan Indah Selangor.
Antara pembentang wacana ini ialah Ustaz Nik Abduh Nik Abdul Aziz (DPPP), Ustaz Dr Zulkarnaen Hassan(DUPP), ustaz Riduan Nor .
Program ini bermula jam 8.30 pagi dan berakhir jam 12.30 tengahari.
Dianjurkan bersama oleh Dewan Muslimat PAS Selangor dan DMP Pandan serta Masjid al azim. Hubungi Puan Lin:0133539440, Nik,0193238455 untuk maklumat lanjut.
Ridhuan Mohamad Nor (Harakahdaily)
KISAH SI A DALAM PERJALANAN
Si A sedang dalam perjalanan. Lama dah perjalanan dia. Dari satu destinasi ke destinasi dia mula kenal tentang kehidupan. Masih dalam ingatannya lagi bila dalam satu destinasi, dia mula kenal huruf ABC, nombor 123, mula kenal kawan dan mula kenal alam remaja. Ah, dia merasakan kehidupannya sangat bermakna bila dapat mengenali semuanya ini dalam perjalanannya.
Si A masih dalam perjalanan. Dia berjalan sambil memerhatikan ragam manusia di sisi nya, di hadapannya, di tepinya dan di belakangnya. Dia masih memerhatikan. Masih mentafsir setiap apa yang berlaku di sekelilingnya. Benarlah kata-kata seorang ulama', manusia yang bijak adalah manusia yang membetulkan kekurangan diri melalui kesalahan orang lain.
Si A teruskan perjalanannya. Tidak puas memerhati, ada kala, dia turut terhenti dan bertanya kepada si pelaku. "Kenapa engkau buat macam tu?" Setelah lama masa mendengar masalah si pelaku, lalu jiwanya gundah merasakan setiap yang diceritakan itu benar. Dia turut menyalahkan si pesalah. Namun, dia bertuah kerana perjalanan yang jauh itu menjadikan dia banyak berfikir. "Aku tidak boleh mengikut kata sebelah pihak sahaja, aku kene tanya pada pesalah itu juga, mungkin ada yang aku tak tahu. ". Untuk tindakan bijak, si A mesti bertanya agar dia tidak turut bergelumang dalam dosa berburuk sangka. Lalu benarlah apa yang dia sangka, rupanya ada cerita lain di sebalik itu. "Ah, mujur pengalaman sudah mengajar aku untuk bertindak mengikut rasional"
Si A tidak jemu dengan perjalanannya. Dia merasakan perjalanannya sangat mengujakan. Lalu dia tidak sabar untuk memulakan langkahnya semula setelah berhenti seketika memikirkan masalah yang dihadapi. Dia masih memerhatikan manusia berpusu-pusu berlari, tapi terhenti lama di satu tempat. Setelah lama manusia itu terhenti, barulah dia meneruskan perjalanan. Teringat satu pesanan sahabatnya, dalam perjuangan, jangan cepat-cepat marak apinya, takut nanti bila sudah habis minyak tanahnya, apinya akan malap sebelum tiba masanya. Berbeza dengan api yang sederhana, tapi terang dan cahayanya masih bertahan lama. Lauk pun tak cepat hangus, malah lebih sedap pulak dari api yang marak tadi yang hanya masak di luar tapi mentah di dalam. Ah, bahagianya ada pengalaman ini.
Si A tidak pernah mengalah, dia tetap bersemangat dengan perjalanannya. Masih teriang-iang di hati dan di kepalanya untuk menyerahkan kayu api yang dia cari ini untuk TUANnya. Dia rasa bahagia dalam mencari kayu apinya itu kerana dengan kayu apinya itulah dia dapat berjasa pada TUANnya. Dapat masakkan untuk TUANnya, malah dapat menggembirakan TUANnya. Tapi, dia melihat seorang manusia itu, mengutip kayu api yang basah untuk TUANnya. "Ish, sebagai seorang hamba, adakah wajar dia melakukan sedemikian. Kan seolah-olah tidak ikhlas nampaknya. Semoga kayu api aku semuanya dalam keadaan yang baik". Gurrrrrr. Bunyi guruh menandakan hujan akan turun pada bila-bila masa sahaja. Belum pun sempat si A hendak mencari tempat berteduh, kayu api nya telah basah kerana hujan turun. "Astagfirullah, macam mana dengan kayu aku ini" Lalu dia terfikir apa yang dia telah sangka-sangkakan pada seorang hamba tadi. Lalu dia beristigfar. Tidak sepatutnya dia menyangka bukan kerana sebuah hadis qudsi telah menyatakan bahawa ikhlas itu adalah rahsiaKU. Astagfirullah. Namun dia masih meneruskan perjalanan, tanpa disedari, cahaya matahari yang menyinar terang telah mengeringkan kayu apinya. "Mudah-mudahan kayu api ku ini akan terus dalam keadaan terpelihara sehingga aku sampai bertemu dengan TUANku.
Si A menerima pelajaran dari apa yang berlaku tadi. Lalu, dia semakin berhati-hati. Tiba-tiba dia terjumpa dengan seorang lelaki tua yang dalam keadaan dhaif, yang tidak punya apa-apa. Lalu dia menghulurkan bantuan. Dia terhenti sebentar dan mendengar kisah lelaki tua itu. Dia kata, dia sesat, dia ingin mencari jalan pulangnya tapi tidak bertemu. Lalu si A merasakan simpati. "Apa kata pakcik ikut sama dalam perjalanan saya, mana tahu, pakcik akan ingat sambil mengikut saya nanti" Lelaki tua itu berasa gembira sekali lalu dia mengikut si A dalam perjalanannya. Dalam perjalanan dia mengajarkan tentang kegunaan kayu api, dan apa yang boleh dibuat kayu api. Dia juga memberi sedikit kayu api untuk menghangatkan badan pakcik itu. Lelaki itu berasa bersyukur sangat lalu dia sangat berhajat untuk memberikan satu kunci rumah kepada si A. Pada mulanya si A keberatan tetapi setelah dipujuk-pujuk lalu dia menerima. "Engkau akan bertemu dengan sebuah rumah dalam perjalanan engkau nanti. Masuklah dan segala isi di dalamnya adalah milik engkau" Begitulah pakcik itu berkata. Di suatu hentian, pakcik itu berkata, "Pakcik dah ingat tempat ini, pakcik minta diri dahululah ye, satu hari nanti kita pasti akan bertemu semula. Semoga selamat dalam perjalanan" Lalu si A melambai-lambai tangan kepada pakcik itu tanda perpisahan.
Si A masih meneruskan perjalanan. Sambil dia tercari-cari alamat rumah yang dia katakan. Apakah isi di dalamnya?. Tiba-tiba, dia terhenti pada sebuah rumah agam yang besar. "Betul ini alamatnya. Tak ku sangka pakcik tadi kaya rupanya." Lalu si A mengetuk pintu, dan keluarlah seorang wanita yang cantik bak bidadari. "Siapakah tuan hamba ini dan atas urusan apakah tuan hamba bertandang ke rumah ayah hamba?". Lalu si A menyatakan peristiwa yang menimpanya. Wanita itu mendengar dengan khusyuk sambil ditemani dayang-dayangnya. Dan wanita itu tersenyum lalu si A terpaku dan melopong dengan keayuan bidadari dunia itu. "Benarlah cerita yang tuan hamba nyatakan dan hamba bersedia untuk memenuhi keperluan separuh tuan hamba. Lelaki yang tuan hamba bertemu itu telah mewasiatkan bahawa akan ada satu lelaki datang memegang kunci itu yang dia katakan bahawa lelaki itulah pembimbing hamba. Hamba harap tuan hamba sudi menerima hamba sebagai isteri tuan." Lalu terkejut mendengar perkataan wanita itu, dia meminta izin pada wanita itu untuk mengutus surat pada TUANnya agar mengizinkan dia untuk beristeri. "Harap tuan puteri dapat menerima permintaan hamba ini kerana hamba ini milik TUANku, dan hamba perlu menunggu surat balasan dariNYA". Lalu si A berutuslah surat pada TUANnya. Selang beberapa lama, dia mendapat surat balasan yang menyatakan bahwa dia dibenarkan untuk beristeri. Lalu, berlakulah ijab dan qobul. Si A bertambah gembira kerana ada pembantu di sampingnya dan isterinya juga telah mencukupkan keperluannya untuk memenuhi permintaan TUANnya di dalam surat itu agar membawa kayu api yang lebih banyak.
"Sayangku, aku ingin meneruskan perjalananku. Lalu aku ingin membawa adinda turut serta dalam perjalanan bertemu TUANku. Sudi kiranya bidadari ku hadir bersama bertemu dengan TUANku?". Lalu, satu senyuman yang sangat indah terukir di wajah isterinya, "Bukankah kedudukan isteri di sisi suaminya sentiasa? Dan aku akan sentiasa menurut kata kekanda" Lalu, bermulalah perjalanan sepasang suami isteri menuju ke tempat yang ingin dituju oleh suaminya. Dalam perjalanan, banyak suka duka yang mereka lalui. Sambil berjalan, mereka melihat pasangan-pasangan lain. Ada isterinya membentak-bentak mengheret suaminya ke jalan yang salah, lalu tersesat di dalam hutan, ada juga suaminya yang mabuk, lalu terhuyung hayang mengarahkan isterinya ke arah yang salah, dan ada juga kelihatan sepasang suami isteri yang kehadirannya menggamit masalahnya kepada pasangan yang lain. "Itulah kehidupan berumah tangga wahai isteriku. Dan aku ingin membawa engkau selamat sehingga bertemu TUAN kita di hujung jalan nanti. Aku harap agar engkau tidaklah mengikut contoh-contoh yang telah engkau lihat tadi." Si A berpesan pada isterinya lalu disambut oleh isterinya dengan jawapan, "Sesungguhnya kehidupanku dan perjalananku adalah untuk berbakti padamu, wahai suamiku" Lalu, mereka berpegangan tangan dan berjalan seiring bersama-sama.
"Aku luka, wahai isteriku. Pergilah bertemu dengan TUAN kita dan sampaikan pesananku yang aku akan sampai lewat" Dalam perjalanan, si A telah tercedera kerana tercucuk duri tajam yang berbisa dan dia terpaksa berhenti. "Tidak, aku tidak mahu meninggalkanmu, aku akan sentiasa di sisi engkau dan aku akan berusaha untuk mencari penawarnya" Lalu, menitis air mata si A kerana sesungguhnya dia memiliki isteri bukan sahaja bidadari dunia malah mempunyai keluhuran budi. Si A menyentuh wajah isterinya lalu dia tersenyum. Sepanjang si A dalam kesakitan, isterinya lah yang bertungkus lumus mencari penawarnya. Tidak sesekali pun terniat di hati si isteri untuk meninggalkan suaminya. Maka, segala usahanya telah membuahkan hasil, lalu, si A sembuh dan berupaya untuk meneruskan perjalanan. "Terima kasih isteriku"
"Makanan kita hampir habis. Takpalah, kita berteduh di sini dahulu dan kita bercucuk tanam. Boleh kiranya hasil tanaman kita nanti kita persembahkan pada TUAN kita nanti. Wah, banyaknya yang ingin kita persembahkan, kayu api, makanan, malah hasil tanaman. " Mereka berdua membina rumah, dan bercucuk tanam. Mereka melakukannya dengan penuh kasih sayang walaupun ada tanamannya itu mempunyai duri namun mereka masih memberikan kasih sayang kepada setiap tanaman tanpa mengurangkan sedikit pun. Namun setiap tanamannya mempunyai sukatan yang berbeza-beza dalam menggunakan air dan baja, lalu dengan kesesuaian tanaman itu, dia meletakkan secukupnya bagi setiap tanaman. Akhirnya menjadilah tanaman mereka. " Wah, bekalan kita sudah mencukupi, rasanya, elok kita memulakn perjalanan kita." Lalu, bermulalah perjalanan mereka semula sambil membawa hasil tanaman mereka dan kayu api. Tetapi perjalanan mereka tidak hanya dengan berjalan kaki sahaja. Mereka sudah mula membawa kenderaan bagi mengangkat semua hasil tanaman, kayu api dan semua bekalannya.
"Ah, isteriku, kita sudah hampir ke rumah TUAN kita. Aku harap agar TUAN kita akan gembira menerima apa yang kita bawa, dan semoga atas rahmatNYA, DIA sudi membenarkan kita berada di taman terindahNYA." Dan mereka teruskan perjalanan dan tetap meneruskan perjalanan. Dan sesungguhnya penilaian TUANnya itu hanya mereka sahaja yang ketahui. Setelah apa yang mereka tempuh, semoga setiap surat-surat yang diutuskan dalam perjalanan mereka, TUAN mereka dapat menilainya dengan sebaiknya.
THE END
************ ********* ******
Begitulah yang ingin aku gambarkan perjalana kehidupan kita. Seperti pesan Rasulullah, kita umpama musafir, bila kita berhenti berehat, maka itulah dunia. Dan setelah penat hilang, kita akan teruskan perjalanan kita sehingga bertemu dengan Pemilik hati-hati, Allah swt.
Aku gambarkan si A itu adalah seorang manusia yang berusaha mencari amal ibadat (Kayu api). Dalam pencariannya, dia menemukan berbagai dan bermacam perangai manusia. Lalu dengan kebijaksanaan dia, dia bermuhasabah agar dia menjadi semakin baik. Dia berada dalam sangkaan manusia, dia berada dalam masalah manusia, dia juga diuji dengan keihklasan ibadat manusia. Lalu dipaparkan mengenai hadis qudsi bahawa ikhlas itu rahsia Allah. Biarlah kayu apinya basah sekalipun, namun atas bantuan cahaya matahari, kayu apinya tetap akan berguna buat dia. Tidak usahlah kita pertikaikan apa yang sekeliling kita lakukan kerana penilaian DIA adalah di luar sangkaan kita.
Kita selalu sahaja memikirkan tentang manusia-manusia sehingga di dalam pemikiran mereka bahawa diri sendirilah yang terbaik. Aku selalu mendengar kisah-kisah manusia yang sering kali mengandai-andaikan dan menimbang-nimbang amal ibadat sedangkan mereka tidak teringat khabar berita mengenai keikhlasan itu adalah rahsiaNYA dan hanya DIA sahaja yang berhak menilai dan memberi ganjaran sesuai dengan tingkatan iman masing-masing. Kita harus yakin, kayu api kita akan kering dan berguna untuk kita, maka, beramallah seikhlasnya dan berusahalah mencari keikhlasan itu.Moga Allah mendengar rintihan kita setiap hari.
Sehinggalah dia bertemu dengan seorang lelaki tua dan membantu lelaki tersebut mencari jalan. Dialah amal jariah si A. Dan tidak tersangka-sangka dia menerima hadiah yang sangat istimewa, seorang peneman yang setia di sisinya lantaran dari amal jariahnya yang ikhlas membantu manusia. Dia tidak pernah mengimpikan tetapi perjalanan hidupnya lah yang telah menemukan mereka lalu pertemuan itu mendapat berkah dari TUAN (ALLAH) apabila dia berutus surat (Istikharah) . Lelaki itu tidak berani berbuat sebarang tindakan tanpa pengetahuan dan pandangan dari TUANnya. Ah, indah sungguh perjalanan ini jika aturannya mengikut acuan yang telah ditentukan oleh Allah.
Kita sering lupa, destinasi hidup kita. Kita juga sering sahaja terkeliru tujuan hidup kita. Benar, ku selalu mendengar kisah-kisah manusia yang matlamatnya" aku ingin berkahwin dengan si polan bin si polan", "aku ingin meminang si pulanah binti si pulan". Malahan, ada juga yang menjadikan perkahwinan itulah satu tujuan hidupnya. Sebenarnya, jodoh itu adalah satu pemberian Allah dalam pencarian kita. Dia akan hadir, sama ada cepat atau lambat, bergantunglah pada Allah. Apa yang menjadi matlamat kita adalah menyembah Allah sesuai dengan firman Allah dalam surah al- an'am yang bermaksud "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku ". Beramallah, dan buatlah amal jariah, dan DIA akan mudahkan pertemuan kita dengan jodoh kita. Matlamat kita adalah bertemu dengan Allah swt beserta membawa amal kita untuk membantu kita. Berusahalah. Berusahalah
Juga, dalam perjalanan itulah, dia telah bercucuk tanam menghasilkan tanaman yang bagus sekali. Itulah anak-anak mereka yang mengiringi mereka untuk bertemu Tuhan sekalian alam. Dan sesungguhnya, anak yang soleh akan memberikan kegembiraan pada kita di akhirat nanti. Pengalaman yang banyak menjadikan ianya tukaran kepada kita sebagai kenderaan yang memudahkan kita untuk bertemu dengan TUAN kita. Yalah, bila pengalaman telah pun banyak, mana mungkin kita akan tertipu dengan tipuan duniawi. Moga kita menerima kenderaan itu secepatnya agar mudahkan kita meniti perjalanan yang sangat berliku ini.
Ya, wahai sahabatku, kita dalam perjalanan dan sampai satu saat nanti, kita akan bertemu di sana, bertemu TUAN kita, dan sedarlah kita semua adalah dalam pangkat hamba-hambaNYA sahaja. Tidak perlulah bermegah-megah sehingga lupa, kita ini hanya taraf hamba yang tidak memilik apa-apa pun. Dan semuanya adalah pinjaman yang DIA berikan untuk mencari kayu api kita. DIA hadirkan segala-gala yang di sekeliling kita adalah untuk kita memahami hakikat kehidupan kita, hakikat kita di dunia ini sebagai hamba yang mencari-cari. Buatlah salah sebanyak manapun, tetapi akhirnya kita tetap akan pulang ke pangkuan Ilahi. Bertaubatlah sebelum kita dipanggil, sesungguhnya ku nukilkan falsafah kehidupan ini untuk aku serta mengajak sahabat-sahabat merenung kembali, untuk apa kita berada di dunia ini...
Berusahalah dalam perjalanan kita ini. Mudah-mudahan TUAN kita akan menerima kayu api, makanan dan hasil tanaman kita. Dan janganlah berputus asa, sesungguhnya DIA sentiasa berada dalam sangkaan kita.
************ ********* ********* ********* ********* *****
www.atirah85. blogspot. com
IJTIMAK KAWASAN TAMBUN HARI INI-15 JUN 2010
Dijemput semua ahli PAS ke IJTIMAK KAWASAN TAMBUN hari ini selepas maghrib di Surau Taman Hiburan.
UCAPAN TAKZIAH
SEMINAR SELAMATKAN ZURIAT KITA
Seminar anjuran Pergerakan Persaudaraan Muslimah-Teras Pengupayaan Melayu (SALIMAH-TERAS) telah diadakan pada 6 Jun 2010 (Ahad) di INTIM telah menjemput Presiden TERAS sendiri iaitu Tn. Hj Mohd Azmi Abd Hamid bagi membentangkan Tajuk : Membina Muslimah Sebagai Penggerak Khaira Ummah. Manakala Pengerusi SALIMAH Negeri Kedah iaitu Pn. Hjh. Rubiyah Haron telah membentangkan Tajuk: Selamatkan Zuriat Kita. Seminar diakhiri dengan Pelancaran SALIMAH - TERAS Negeri Perak dengan dirasmikan oleh Pengarah JAIP iaitu Dato' Sheikh Mohd Nor Mansor AL-Hafiz.
MUZAKARAH ULAMA' & CENDEKIAWAN ISLAM 2010
Sekitar Muzakarah Ulama pada 30 Mei - 1 Jun 2010 anjuran Kerajaan Negeri Perak Darul Ridzuan bertempat di Dewan Bankuet SUK dan Impiana Hotel, Ipoh. Dengan tema 'RESTORASI UMMAH DALAM MEMARTABATKAN UMMAH', para pembentang telah mengemukakan pembentangan yang baik dan ada yang sangat baik dan 'berbisa'. Antaranya Prof. Madya Dr. Fariza Md Sham, Datuk A. Kadir Jasin, Prof. Dr. Abu Hassan Hasbullah dan Prof. Madya Dr. Muhammad Agus Yusof. Tahniah kepada pembentang yang benar-benar membentang dari hatinya bagi menegakkan Islam dan kemungkaran. Moga para peserta mendapat manfaat dan membuka mata terhadap media Islam hari ini.
SEMINAR PEMANTAPAN PENDAKWAH MUSLIMAH
RASIONAL
Kaum wanita Muslimah mempunyai tempat istimewa dalam pembinaan khairo ummah. Bagaimanapun gambaran Muslimah secara nyata dalam kehidupan ummah kini sangat mengkhuatirkan dimana kaum wanita termasuk muslimah kini menjadi komoditi pelaris dunia komersial yang sangat ganas dan mengeksploitasi kaum wanita tanpa pembelaan sewajarnya. Kes perzinaan dan pembuangan bayi kebelakangan ini semakin berleluasa sehinggakan berita-berita sebegini sudah tidak lagi mengejutkan umum. Justeru, keprihatinan pelbagai pihak harus digembleng untuk menghasilkan agenda bertindak yang akhirnya diharapkan mampu membendong gejala sosial yang melibatkan kaum muslimah khususnya dan kaum wanita amnya.
OBJEKTIF
1. Menghimpunkan tenaga pendakwah dan mengukuhkan jaringan dakwah di kalangan wanita
2. Memberi suntikan motivasi bagi memantapkan usaha dakwah di kalangan wanita.
3. Menjalin hubungan erat antara JAIP dengan kumpulan sasar.
TARIKH
6 Jun 2010 (Ahad)
TEMPAT
Kompleks Islam Ipoh/ INTIM
KUMPULAN SASAR
200 orang peserta yang akan diundang mewakili:
1. Wakil muslimah dari pertubuhan-pertubuhan dakwah
2. Guru-guru KAFA, Sekolah Agama Rakyat
3. Guru-guru agama di Sekolah Kebangsaan
4. Wakil-wakil NGO
5. Masyarakat awam yang berminat
PENGISIAN
1. Pembentangan Kertaskerja 1 : Membina Muslimah Sebagai Penggerak Khaira Ummah
Oleh : Tn Haji Mohd Azmi b Abd Hamid, Presiden TERAS
2. Pembentangan Kertaskerja 2 : Peranan Muslimah Mengembalikan Izzah Ummah
Oleh : Ustazah Rubiyah Haron, Pengerusi Salimah –TERAS Negeri Kedah
ATURCARA TENTATIF
8.30 pagi : Pendaftaran
9.00 pagi : Pembentangan Kertaskerja 1
10.00 pagi : Minum Pagi
10.30 : Pembentangan Kertaskerja 2
11.30 : Majlis Perasmian Seminar
Oleh : Syeikh Mohd Noor Mansor Al Hafiz
12.30 tgh : Jamuan Makan Tengahari
Bersurai
PAS FOR ALL
PROGRAM PAS FOR ALL ANJURAN Badan Perhubungan PAS PERAK telah diadakan pada 30 Mei 2010 (Ahad) bertempat di 3 cawangan di Kawasan Tambun iaitu Kg. Manjoi, Pekan Chemor dan Ks. Sungai Kati. Muslimat telah mengadapan program ziarah di sekitar 3 cawangan tersebut manakala Pemuda pula mengadakan gotong-royong membenteras aedes.
Dato' Seri Ir Hj Nizar Jamaludin dan Datin Seri Hjh. Fatimah Taat juga telah turut turun ke Pasar Pekan Chemor bagi program bertemu mesra pengunjung pasar.