HIKMAH IBADAH HAJI

1) Kepatuhan dan penyerahan kepada Allah semata.
Hikmah utama dari ibadah haji adalah sebagai bentuk kepatuhan dan penyerahan diri kepada Allah. Ketika Allah memanggil kita, maka kita bergegas memenuhi panggilan tersebut walaupun harus menempuh perjalanan jauh dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, meluangkan waktu yang sangat berharga dan meninggalkan keluarga dan harta benda. Dengan demikian seorang haji akan selalu siap bila Allah memerintahkannya menjalankan tugas luhur dari Allah kerana untuk memenuhi tugas yang sulitpun kita telah bersedia datang memenuhi panggilannya.

2) Meningkatkan kedisiplinan.
Selama di tanah suci, jamaah haji dibiasakan untuk disiplin melaksanakan semua ritual haji dan sholat secara berjamaah di awal waktu dengan bersemangat. Kebiasaan disiplin tersebut diharapkan dapat melekat dalam kehidupan selanjutnya.

3) Motivasi peningkatan diri.
Ibadah haji akan menumbuhkan motivasi untuk memperbaiki diri. Seseorang yang bergelumang dosa, sering putus asa dengan dosa-dosanya sehingga sering merasa sudah terlanjur dengan dosanya. Dengan jaminan Allah bahawa Haji akan menghapus dosa, seolah-olah kita disegarkan kembali, sehingga akan termotivasi untuk menjaga diri agar tidak membuat dosa lagi.4) Menumbuhkan jiwa sabar
Situasi yang dihadapi selama pelaksanaan ibadah haji akan menumbuhkan jiwa sabar. Dalam suasana hampir 4 juta manusia berkumpul pada satu saat dan satu tempat maka kemudahan yang ada menjadi sangat terbatas. Setiap aktiviti memermukankan kesabaran yang tinggi, seperti apabila hendak makan, ke bilik air, dll.

5) Menumbuhkan perpaduan dan kebersamaan.
Berkumpulnya ummat Islam dari seluruh dunia pada satu saat di satu tempat menumbuhkan jiwa perpaduan & kebersamaan. Kita akan bertemu dengan saudara Muslim dari seluruh dunia dalam kesederhanaan dan keberagaman. Bila lagi bertemu dengan Muslim dari Kosovo, Uzbekistan, Kazakhstan, Mali, Nigeria, Bosnia Herzegovina, Turki, Kirgistan, China, India, Pakistan, Bangladesh, Afganistan. Walaupun ada perbezaan dalam tata cara ibadah, namun tidak membuat ikatan persaudaraan sesama muslim menjadi halangan.

6) Menjiwai perjuangan para rasul.
Di Tanah suci kita akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah para nabi dan rasul. Dengan menyaksikan tempat-tempat tersebut dan mempelajari sepak terjang mereka maka kita akan sampai pada tahap ainul yakin dan haqul yakin sehingga menginspirasi kita untuk belajar dari para pendahulu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Ulasan Anda....